• Agenbola24

    Agenbola24 merupakan bandar resmi Piala Dunia Russia 2018. Temukan pengalaman betting berbeda dengan kami.

Cerita Hot Dukun Cabul -Bagian 2 - Cabuli Ibu Pasien

Cerita Hot Dukun Cabul -Bagian 2 - Cabuli Ibu Pasien

CersexMaster - Cerita Hot Dukun Cabul - Agenbola24 - Malam itu saya baru saja happy-happy dengan Ridwan dan Niko, teman kampusku. Kami bertiga menghabiskan belasan botol bir pilsener untuk merayakan ultah Niko di rumah Niko. Saya pulang dengan pandangan yang agak goyang, tetapi sampai juga dengan selamat di rumah kontrakanku pas jam 10 malam.

Sehabis mandi dan makan mie rebus, saya menikmati tayangan sinetron humor di sebuah saluran TV  di ruang depan. Rumah kontrakanku memang kecil, tipe 21, cuma ada kamar tidur, ruang praktekku, dan secuil ruang depan atau ruang tamu. Sisanya ya.. dapur dan kamar mandilah. Waktu itu jam sudah beranjak ke angka 10 lewat 30 menit malam, tiba-tiba bel pintu berbunyi. “Permisi Mas Buto.., Mas.. permisi,” terdengar suara anak   lelaki dibalik luar pintu. Saya lantas membukakan pintu dan melihat siapa yang datang. “Eh Leo, ada apa  malam-malam begini   ?,” tanya pada Leo, anak   kelas tiga SD yang termasuk tetangga.

“Anu Mas.., Mbak Nining pingsan. Saya disuruh bapak minta bantu sama Mas Buto ngobatin Mbak Nining,” kata Leo sambil memegangi tanganku. Leo  merupakan anak Pak Lukas, pegawai negeri yang rumahnya hanya berjarak delapan rumah dari rumah kontrakanku. Sedangkan Nining yang disebut Leo, adalah kakak perempuan Leo yang sudah kelas dua SMU. “Oke-oke.., Leo pulang duluan ya, nanti Mas Buto susul,” pintaku padanya. Leo pulang, sementara saya menyiapkan peralatanku mulai dari minyak gosok, body lotion dan kembang, lalu pun menuju rumah Pak Lukas.

Cerita-Hot-Dukun-Cabul-Bagian-2-Cabuli-Ibu-Pasien“Ini lho Dik buto, Nining mendadak pingsan habis makan malam tadi. Saya jadi khawatir, mana bapaknya lagi dinas luar kota lagi,” Ibu Lukas langsung  menyampaikan kettannya sewaktu saya datang. “Lho kata Leo tadi bapak yang nyuruh saya datang, kok dinas luar gimana sih Bu?,” saya jadi sedikit kebingungan juga. “Iya tadi waktu Nining pingsan, saya telepon bapaknya dan dia yang suruh meminta bantuan Dik Buto,” jelas Ibu Lukas.

“Oh gitu, kini Nining mana? Biar saya lihat keadaannya,” “Ada Dik di dalam kamarnya, ayo saya antar,” Ibu Lukas bangkit dan mengantarku kekamar Nining. Istri Pak Lukas masih terlihat seksi walau usianya sudah masuk 37 tahun, apalagi malam itu cuma pakai daster longdres yang tipis. Lekuk tubuh dan kulitnya yang putih membayang jelas, soalnya saya jalan tepat di belakangnya waktu menuju kamar Nining.

Kulihat Nining meringkuk lemas di kamarnya, setelah kupegang dahinya kupastikan Nining cuma masuk angin. Kutuntaskan tugasku menyadarkan Nining dari pingsan, caranya amat gampang bagiku, dengan minyak gosok kuurut  urat dibelakang tengkuk Nining. stelah  itu, Nining sadar dan membuka matanya.

“Wah mahir sekali ya Dik buto ini,” puji Bu Lukas langsung mengalir begitu Nining bisa duduk ditepi ranjangnya. “Ah Ibu ini, saya cuma kebetulan punya kelebihan kok. Nah sekarang Nining minum air hangat yang banyak ya, biar punya energi,” kataku mengajurkan. Wajah Nining hampir sama indahnya dengan Bu Lukas, tapi bodynya masih belum terbentuk dengan dada yang masih menonjol kecil. “Makasih ya Mas, jadi ngerepotin,” Nining melempar senyum manisnya padaku. Setelah itu saya bangkit dan duduk di ruang tetamu, dan Bu Lukas ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk Nining.

“Gimana Dik buto? Penyakit Nining nggak berbahaya toh,” Bu Lukas bertanya dengan mimik serius menghampiriku dan duduk dikursi tepat dihadapanku, usai mengantar segelas teh ke kamar Nining. Pertanyaan yang lucu, tapi  membawa cukup celah bagiku untuk melancarkan aksi usilku. “ ada yang mengkhawatirkan Bu..,” sengaja tak kuteruskan kalimatku agar Bu Lukas bingung dan panik. “Menghawatirkan bagaimana toh? Sekalian disembuhkan  biar nggak  gitu lagi Dik,” benar dugaanku, Bu Lukas langsung panik dan mengharap jawabanku. Saya langsung pasang wajah serius dan mendekatkan wajahku dengan cara sedikit menunduk di meja tempat kami duduk berdua. Bu Lukas juga langsung merunduk mendekati wajahku untuk mendengar penjelasanku.

“ Bu, menuruti pengamatan batin saya, Nining bukan cuma masuk angin umum tapi ada orang iseng yang coba mengguna-gunai ia. Mungkin pacarnya, atau mungkin lelaki yang cintanya ditolak Nining, Bu,” kataku. “Ah masak sih Dik? Terus bagaimana dong,” Bu Lukas semakin merunduk, sehingga saya bisa melihat bongkahan pangkal susunya yang masih kencang dibalik daster tipisnya. “Ibu tenang saja, saya pasti bantu. Tapi syaratnya agak berat Bu, saya harus meruwat sebagian bagian tubuh Nining secara langsung,” saya menerangkan. “Meruwat gimana sih,” Bu Lukas semakin bingung. “Maaf ya Bu, tapi saya harus mengeluarkan guna-guna dari bagian vital Nining, payudara dan vaginanya. Tapi saya juga nggak tega, nanti ia malu lagi,” wajahku seperti orang yang sedang berpikir .

Cerita-Hot-Dukun-Cabul-Bagian-2-Cabuli-Ibu-Pasien“Apa ngak ada metode lain Dik, selain itu. Nining pasti nggak mau loh,” jawab Bu Lukas bermimik kebingungan. Saya tak seketika menjawab pertanyaan Bu Lukas. Jam kulihat telah menunjuk angka 11.30 malam didinding ruang tetamu. “Ada Bu cara lain, namanya transformasi. Saya dapat mengerjakan ruwat itu dengan media tubuh lain yang klasifikasi darahnya sama dengan Nining. Dik Leo golongan darahnya apa Bu?” tanyaku memancing.

“Wah.., sayang sekali Leo darahnya B. Tetapi sekiranya saya bisa nggak Dik? Saya juga B sama kayak Nining,” pancinganku rupanya membawa hasil.  itu, saya memberi arahan dan menerangkan bagaimana progres ruwat yang nantinya akan kulakukan pada Bu Lukas. Dengan kepala manggut-manggut, Bu Lukas akhirnya paham dengan penjelasanku. “Risih juga sih, tapi gimana lagi ya demi Nining? Iya deh Dik, terserah Dik Buto yang penting Nining sembuh sempurna,” katanya pasrah.

Waktu itu Nining dan Leo sudah tidur, dan Bu Lukas bersam beranjak ke kamar tidurnya untuk melaksanakan ruwatan itu. Kini di kamar itu, Bu Lukas lantas berbaring di ranjang dan saya duduk di tepi ranjang sebelah kiri.

“ Ibu konsentrasi fokus dan tujukan pikiran ke Nining ya,” “Ehm.. iya Dik, saya coba,” Bu Lukas yang terpejam makin kelihatan cantiknya, wajahnya mirip artis Nani Wijaya di masa muda dulu. Kutelusur pandanganku dari wajah sampai ujung kaki Bu Lukas, bodynya malahan masih amat bagus mirip gadis 24 tahunan dengan buah dada yang lumayan dan kulit mulus betisnya yang putih. Saya mulai beraksi, tanganku mulai mengusap-usap kening, pipi, dan leher Bu Lukas, itu kulkan sekitar lima menit lamanya.

“Saya buka matanya Bu,” pintaku langsung diikuti Bu Lukas.

“Maaf ya Bu, saya harus teruskan pelaksanaannya. Mungkin Ibu agak rikuh, tetapi saya sudah sering kali menjalankan seperti ini kok, jadi Ibu nggak usah khawatir ya, soalnya memang begitu caranya,”

“Duh gimana ya Dik..? tapi nggak usah cerita ke bapak ya jika pelaksanaannya seperti ini,” Bu Lukas terlihat bersemu rikuh, mungkin dirinya mulai berpikir sesaat lagi lelaki yang bukan suaminya ini akan melihatsegala lekuk tubuh dan komponen vital yang selama ini cuma untuk Pak Lukas.

“Iya Bu, itu  kewajiban saya kok,” saya lalu meminta Bu Lukas menanggalkan Bra dan Cd nya, daster tipisnya sengaja kusisakan untuk menutup rikuhnya. Bu Lukas kembali terpejam, dan pelan-pelan saya membuka dua kancing daster bagian atasnya dan menurunkan daster itu sebatas perut,  buah dada Bu Lukas yang syuur itu bebas keluar. Benar dugaanku tubuh Bu Lukas memang sangat mulus dan terawat, putih dan tidak bercacat dengan perawakan proporsional.

“Maaf ya Bu,” saya langsungl mengusap sekitar buah dada Bu Lukas dengan usapan tangan searah jarum jam. Bu Lukas tak bersuara, namun keningnya terkadang berkerut ditengah usapan-usapan lembut tangan kananku didadanya.

Usapan kunaikan menjadi remasan kecil dan mulai menyentuh puting susunya, kadang kucubit kecil puting susu itu membikin Bu Lukas menggelinjang  geli, namun konsisten tetap tak bersuara.

Sambil mengusapi buah dadanya, saya mulai mengusap bagian betis Bu Lukas dan terus naik ke paha hingga daster bagian bawah tersingkap naik dan berkumpul ditengah perutnya. Kini, panorama dihadapanku benar-benar menarik hati kejantananku. Bu Lukas juga rupanya mempunyai Miss V   yang menawan dihiasi bulu tebal yang dicukur rapi 2 cm panjangnya.

“Ibu boleh buka mata,” kataku.

“Terus apa lagi Dik,” tanya Bu Lukas dengan raut memerah bertambah rikuh padaku.

Cerita-Hot-Dukun-Cabul-Bagian-2-Cabuli-Ibu-Pasien“Maaf Bu, kini tahap utamanya, saya mesti menyedot guna-guna di tubuh Nining dengan media tubuh Ibu. Ibu bisa tahan kan? Paling prosesnya hanya makan waktu 15 menit. Namun tahap ini Ibu ngak boleh tutup mata,” jawabku meyakinkannya.

“Iya deh Dik.. namun bantu cepetan ya, saya rikuh nih,” Bu Lukas menjawab pasrah.

Dengan menatap wajah Bu Lukas yang bersemu merah saya mulai mendaratkan bibirku diputing susu kanan Bu Lukas, susu terdekat pada posisi dudukku disisi kiri ranjang. Puting yang ranum kemerahan itu kujilati perlahan lalu kuhisap-hisap beraturan.

“Hsst uuhh.. Dik,” bunyi  Bu Lukas terdengar waktu hisapanku agak kuat diputing susunya. Putting susu kiri jadi sasaran hisap dan jilatan berikutnya, sementara kedua tanganku memeganggi susu seksi Bu Lukas sambil terus menghisap dan menjilat bergantian susu itu.

“Uhh.. gelii Dik..,” Bu Lukas mengelinjang dikala isapan dan jilatan dikedua susunya kupercepat ritmenya, tangannya meremasi sprei ranjang.

“Sekiranya sebentar lagi ya Bu, hampir selesai dibagian ini. Saya tak tuntas nanti Nining nggak sembuh sempurna,” kataku menipunya. Saya mengambil dua tangan Bu Lukas dan meletakkannya supaya mendekap bahu dan leherku, dan aktifitasku kulanjutkan lagi menjilat dan menghisap susunya.

 Bu Lukas mulai tersengal dan remasan tangannya dibahuku kian lama kian kuat membendung geli yang amat disusunya.

“Mffhh oouhh..,” Bu Lukas mulai menggeliat-geliat mengikuti ritme jilatan di susunya. Kupandang wajahnya, ternyata terbukti rupanya sorot matanya mulai redup khas wanita yang dilanda libido . Tangan kananku lantas merayap menjelajahi perut dan pahanya. Bu Lukas kian terpojok, tangan kananku kini telah mulai mengusap usap paha bagian dalam Bu Lukas, kakinya merenggang dengan posisi lutut kaki kanan dinaikan sehingga tanganku lebih leluasa menggerayangi paha bagian dalam itu. Kini jemariku menyentuh bibir Miss V   Bu Lukas, dari situ saya tahu Bu Lukas telah dirasuki daya seksualitas yang sangat, kurasakan tanganku menyentuh cairan kental yang telah membasahi vaginanya.
Cerita-Hot-Dukun-Cabul-Bagian-2-Cabuli-Ibu-Pasien

“Oke Bu, sudah selesai di bagian dada. Saya masuk tahap utama kedua, saya harus menghisap dan mengeluarkan guna-guna di tubuh Nining via kemaluan Ibu. Ibu tahan ya,” Kulihat Bu Lukas sudah pasrah benar, dengan pandangan sayu dia cuma bisa mengangguk. Saya malahan langsung beralih ke posisi dan jongkok pas disela kedua kakinya yang sudah tertekuk naik.  Bu Lukas memang telah basah, tapi dua bibirnya masih sangatr anum dan terlihatkencang. Kubersihkan vaginanya dengan ujung sprei yang berhasilsukses kuraih, saya lalu mulai menjilati vaginanya.

“Aauuhh.. iihh.. geelii Dik, saya nggak tahan,” Bu Lukas pekik tertahan dan tangannya meremasi kepal di selangkangannya.

“  , Saya harus cari posisi guna-gunanya. Agak geli Bu ya,” aktifitas sengaja kuhentikan dan mengajak Bu Lukas bicara.

“Ehhmm he-eh Dik, geli sekali, soalnya saya nggak pernah dijilatin gitu itunya,” Bu Lukas bicara dengan suara serak dan napas tersengal, saya lanjutkan lagi aktifitasku. Saya yakin ini pengalaman baru buatnya sebab Pak Lukas tak pernah melaksanakan foreplay semacam ini tiap kali ngeseks dengan istrinya ini. Cairan asin yang keluar dari Miss V   Bu Lukas kian banyak, dan kini pinggulnya mulai bergerak mengikuti ritme jilatanku. Sambil melaksanakan itu kuintip wajah Bu Lukas yang telah total libidonya , kepalanya bergerak-gerak tidak beraturan setiap kali jilatan dan isapan kusasarkan di klitoris vaginanya bersamaan rintihan yang semakin tidak karuan dari bibirnya.

Kontolku telah berdiri tegak, apalagi melihat gerakan dan mendengar rintihan Bu Lukas yang kian erotis. Sambil beraktifitas kubuka celana sebatas paha sehingga kontolku yang berukuran lumayan panjang dan besar meloncat kegirangan.

“Bu.., guna-gunanya hampir keluar, tapi harus dicungkil dari dalam Miss V dengan jari atau alat lain,” saya hentikan jilatanku, dengan langsung menaikkan posisi tubuhku. Posisiku seolah menindih tubuhnya tapi tubuh kami tidak bersentuhan sebab kutopang dengan dua tanganku.

“Bagaimana Bu?,” sebelum Bu Lukas bereaksi saya bertanya dengan wajah sudah demikian dekat dengan wajahnya.

Cerita-Hot-Dukun-Cabul-Bagian-2-Cabuli-Ibu-Pasien“Terserah Dik, lakukanlah.. mffphh,” diluar dugaanku, Bu Lukas ternyata agresif menyambar bibirku dengan kuluman yang penuh nafsu. Topangan tanganku terlipat sehingga tubuh kami langsung saling tindih, dalam posisi itu kuusahakan celanaku lepas sempurna dari kaki, dan berhasil. Kini kontolku yang mengacung pas berada dibelahan bibir Miss V Bu Lukas. Ritme bibir kami masih berpagut padahal pinggul Bu Lukas mulai mendesak-desak naik mencari batang kenikmatanku.

Sengaja kondisi itu kugantung, saya ingin ia merengek dan meminta supaya saya menyetubuhinya.

“Mnffh.. uuhhm, ayo Dik cungkil guna-guna itu..,” Bu Lukas melepas pagutan bibirnya dan merengek padaku.

“Maaf Bu.., tapi apa Ibu nggak marah nih,” gurauku.

“Ayoo Dik Buto, udah kepalang tanggung lagipula.. oughh.. asstt,” belum selesai bicara, Bu Lukas langsung kuserang dengan ciuman di bibir, leher dan susu bergantian, sementara ujung kontolku yang sudah terjepit sebagian di bibir vaginanya kutekan masuk hingga amblas. Bleess.. jleepp.. jleepp. Bu Lukas menyambut kontolku dengan goyangan pinggulnya yang erotis, baru kali ini kurasa Miss V   wanita yang berkontraksi sebelum ia orgasme, orang bilang empot-empot.

“Ouuhh Dik.. aahh, eenaak Dik aeehh..,” Bu Lukas menceracau dan tangannya mengoyak-koyak pakaian yang masih kukenakan.  Pompa kontolku kutingkatkan  dan teratur dengan dua tangan menopang tubuh bagian atasku. Bu Lukas semakin hilang kendali, kepalanya bergerak kanan-kiri, gyang pinggulnya semakin liar seirama rintihannya yang makin kacau pula.

15 belas menit berlalu, dan kupikir Bu Lukas telah hampir tiba pada puncaknya.

“Aaahh Dik, saya mau keluar Dik..,” Bu Lukas bergerak kian pesat dibawah kendali kontolku. Sebelum ia mencapai orgasmenya, kontolku secepat mungkin kutarik keluar sekaligus menjauhkan diriku dari tubuhnya.

“Ouhhgghh.. ohh, kenapa berhenti Dik? Ayo dong teruskan, saya hampir sampai,” Bu Lukas merengek dengan wajah yang masih penuh libido .

“Maaf Bu, tapi telah selesai ruwatnya. Guna guna di tubuh Nining telah keluar via ruwat tadi, kan kita melaksanakannya untuk mengobati Nining,” kataku padanya.

Cerita-Hot-Dukun-Cabul-Bagian-2-Cabuli-Ibu-PasienBu Lukas tersentak sadar, mungkin ia kecewa juga telah hanyut dalam birahi seksualitas tadi. Tapi tak lama kemudian meluncur cerita dari bibirnya yang tipis, katanya Pak Lukas tak pernah memberikan kepuasan seksual yang maksimal, padahal hubungan seks mereka lakukan dua hari sekali.

“Bu.. apa Ibu berharap kita lanjutkan lagi?,” saya mengusap lembut dahi Bu Lukas.

“ Dik Buto nggak sudi, ya nggak apa kok,” Bu Lukas menampilkan raut kecewa.

“Bukan begitu Bu. Saya berharap melanjutkan asal kita berdua telanjang bulat, dan bantu Ibu bayangkan bahwa saya adalah Pak Lukas, agar nggak rikuh Bu,” kataku seraya melepas luruh dasternya yang terkumpul di bagian perut, saya pun menanggalkan bajuku.

Kami kembali saling pagut, dan saling tindih. kontolku langung kuhujamkan ke vaginanya dan kami kembali larut dalam permainan seks tengah malam. 

“Ahh oohh.. ngghh ahh,” Bu Lukas mengerang kuat mengigit bahuku ketika serangan orgasme tiba pada vaginanya. Kontraksi vaginanya terasa jelas menjepit-jepit kontolku yang masih aktif. Genjotan kunaikkan lebih kuat dan pesat, membikin Bu Lukas benar benar tuntas orgasme. Sesudah lama berselang, saya pun tiba pada puncak nikmatku.

“Ihh.. ohh sayang..,” tubuhku tegang dan kontolku terhentak hentak berkali kali dalam Miss V Bu Lukas sambil menyemburkan sperma . Saya lunglai dan mengambil daerah disisi kiri Bu Lukas, kami kelelahan tanpa sadar saling berpelukan dan alhasil tertidur.

Waktu jam telah menunjuk angka 07.30 Wita, bunyi di luar kamar Bu Lukas terdengar membuktikan Leo dan Nining sudah bangun. Saya dan Bu Lukas langsung menata diri dan mengenakan baju kami, lalu keluar menuju ruang depan.

“Sudah baikkan rasanya Dik Nining?,” saya seketika bertanya pada Nining yang melihat heran ke arah kami di ruang depan. Gawat pikirku, pasti Nining mengetahui apa yang terjadi dan akan melaporkannya pada Pak Lukas nantinya.

“Ohh, ini lo sayang, Mas buto ngobatin kamu dengan ruwat khusus, jadi harus nginap di sini untuk begadang semalam suntuk. Ibu temani ngobrol,” Bu Lukas seakan tahu sorot curiga di mata Nining.

“Ehmm, maaf ya Mas buto, Nining jadi ngerepotin,” untunglah Nining bisa ditipu, jika tidak berabe juga dong. Setelah basa-basi sebentar, saya lalu pulang ke rumah kontrakanku dan siapkan diri ke kampus lagi pagi itu. Entah kapan saya bisa menyetubuhi wanita semacam Bu Lukas lagi.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Cersex Master, Pokerhost

Postingan Populer

Mengenai Saya

Foto saya
Anda hanya perlu mengisi semua kolom dengan data yang menyeluruh dan benar, setelah itu akun slot pragmatic play kamu akan dikirimkan secara langsung
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Pages

close
Cersex Master, LineDomino